"Tulisan ini tidak bermaksud menggurui, menghakimi, apalagi menganggap diri lebih baik dan lebih benar. Tapi lebih sebagai sarana berbagi pemikiran, boleh setuju boleh tidak, boleh diambil boleh tidak"
Pertama kali menginjakkan kaki di Negeri Ginseng, saya baru menyadari kalau Negeri kita tercinta, yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo itu masih sangat jauh tertinggal dari segi kesejahteraannya. salah satu sudut kota Asan-lokasi perusahaan dan apartemen kami-ternyata jauh lebih maju dibanding kota2 besar terkenal di Indonesia. Di sini kemegahan materi benar2 menunjukkan keperkasaanya.
Sebulan berada di sana, sudah biasa naik transportasi umum, KTX (kereta super cepat ), dan bus jadi pilihan utama, selain aman, nyaman juga murah meriah. semakin kagum dengan han-guk saram ini karena ternyata mereka sangat mendahulukan orang tua, wanita dan orang-orang lemah lainnya ketika di dalam bus ataupun kereta. Bukti bahwa pendidikan karakter benar-benar sudah berhasil dan sudah menjadi darah daging mereka. Sehingga
tidak aneh ketika mendengar berita salah satu pejabat negieri itu akan
langsung mengundurkan diri bgitu terindikasi kasus korupsi. Bandingkan dengan kita, orang-orang muda nan sehat yang naik bus way (trans Jakarta) tak akan malu-malu duduk di kursi yang jelas-jelas diperuntukkan bagi orang tua, ibu hamil atau orang cacat. Pejabat negara yang sudah terbukti korupsi pun masih bisa ngotot bin ndableg tak mau dicopot dari jabatannya. Bahkan masih berupaya menyalahkan orang lain dan selalu mencari jalan pembenaran diri.
Banyaknya pekerja asing di negeri itu agak menarik perhatian, dari ragam tampilan fisik, macam bahasa, karakter dan kebiasaan masing2 negara tetap ketara. Orang usbekistan yang mayoritas muslim, Thailand yang bahasanya paling tidak enak didengar, Vietnam yang kepribadiannya kurang menyenangkan, Mongol, Flipina dlsb.
Sepertinya pepatah "dikandang ayam berkotek, dikandang kambing mengembek" bukan hanya milik orang indonesia. Buktinya para pekerja asing dari berbagai negara tadi berusaha keras meniru kebiasaan orang korea, baik itu dari gaya berpakaian, potongan rambut, cara berbicara bahkan sampai ke kata makian pun ikut ditiru.
Tidak ada yang sempurna memang, orang Korea juga punya kebiasaan yang tidak baik; minuman keras, judi dan seks bebas seakan sudah menjadi kebiasaan yang tidak harus dipandang tabu lagi. Sepertinya memang sudah menjadi keharusan bahwa kemajuan materi dan modernitas harus selalu dibayar dengan kemerosotan moral, keringnya nilai spiritual, individualisme dan hedonisme. Malangnya perilaku miring ini juga ditiru oleh sebagian besar pekerja asing tadi. Yang sebelumnya tadi dikampung halaman tak pernah menyentuh apalagi mereguk yang namanya miras, di sana bisa jadi pecandu alkohol kelas akut. Yang dikampung tadinya guru ngaji di sana bisa jadi guru judi, yang sebelumnya pemuda alim nan pemalu di sana bisa keranjingan jajan perempuan, yang ibadahnya rajin jadi absen sholat selama bertahun-tahun. Yang baik-baik saja bisa berubah menjadi tidak baik-baik. Apalagi yang tidak punya benteng kokoh kesadaran diri. seperti kata pepatah daerah kami "luak kebau dinjuak klintung" akan semakin menjadi-jadi. Nikmat dunia bisa diperoleh dengan harga terjangkau bahkan untuk ukuran seorang pekerja pabrikpun.Tak ada lagi yang menjadi pengendali kecuali diri sendiri, tak adalagi tempat untuk takut dan malu, semua serba boleh asal tidak mengganggu ketertiban umum.
Eksistensi dan afiliasi adalah kebutuhan dasar emosi manusia, sehingga kita akan cenderung sangat mudah dikondisikan dengan memanfaatkan berbagai emosi dasar tersebut. Misalnya, ketika kita menolak ajakan teman untuk ikut pesta alkohol, maka kita akan sangat merasa terhina jika dia mengejek kita dengan mengatakan bahwa hanya bancilah yang tidak minum alkohol, sehingga untuk membuktikan sebaliknya terpaksa kita ikut minum alkohol.
Tentu tidak semua orang kehilangan jati diri, masih ada yang merasa bangga sebagai orang indonesia. Masih banyak yang berani berkata dengan lantang bahwa saya adalah muslim, alkohol adalah haram bagi kami, ibadah kami 5 kali sehari, kami tidak mendekati tempat-tempat aneh (karaoke/norebang, rumah kaca dll). Salut sekali dengan teman sekamar saya yang orang solo itu, yang akan selalu menolak dengan halus ketika diajak sekedar minum bir pelepas stress dan capek, rajin menjalankan sholat 5 waktu disela-sela waktu istirahat kerja, kuat menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan pas musim panas yang suhunya bisa mncapai 39 derajat plus waktu puasa yang panjang (mulai pk.03.15-19.15) karena musim panas waktu siang lebih panjang.
Sebagian besar perilaku manusia memang dibentuk oleh lingkungan, tetapi manusia juga diberkahi kemampuan berpikir, menganalisa, memilah-milah mana yang baik mana yag buruk. Manusia bukan seperti mesin perekam yang hanya bisa menyuarakan apa yang didengarnya. Kata Syaikh Ahmed Hulusi dalam bukunya "Mistery of Universe" manusia yang tidak memanfaatkan kemampuan berpikirnya, tak ubahnya seperti sesosok robot atau mayat hidup. Robot yang membiarkan dirinya diprogram oleh lingkungan apa adanya. Harun Yahya dalam bukunya "Deep Thinking" juga mengatakan bahwa setiap muslim harusnya berpikir secara mendalam, memetik hikmah dan pelajaran dari setiap peristiwa di depan matanya yang akhirnya akan mengasah kemampuan kritis kita
Sekali lagi tulisan ini tidak untuk menghukumi orang-orag tertentu melainkan hanya sebagai bentuk curahan kegelisahan menyaksikan fenomena umum di tengah teman-teman pekerja di Korea sana. Semoga saja kita tidak lupa darimana kita berasal, untuk apa kita merantau, untuk siapa kita berjuang. Suka atau tidak suka, rela tidak rela semua perbuatn akan diminta pertanggung jawabannya suatu saat nanti.
SELAMAT BERJUANG!
Sekali lagi tulisan ini tidak untuk menghukumi orang-orag tertentu melainkan hanya sebagai bentuk curahan kegelisahan menyaksikan fenomena umum di tengah teman-teman pekerja di Korea sana. Semoga saja kita tidak lupa darimana kita berasal, untuk apa kita merantau, untuk siapa kita berjuang. Suka atau tidak suka, rela tidak rela semua perbuatn akan diminta pertanggung jawabannya suatu saat nanti.
SELAMAT BERJUANG!